Pembuatan Surat Perintah Produksi

Dari Yasunli Enterprise Software
Langsung ke: navigasi, cari

SPP (Surat Perintah Produksi) digunakan oleh PPIC untuk mengatur naik-turunnya mould pada mesin produksi.


  • SPP dapat dibuka lebih dari satu SPP untuk tiap mesinnya dengan memperhatikan urutan Tanggal Produksinya, namun tidak bisa membuka SPP dari satu Mould Id dan Tooling ID yang sama pada dua atau lebih mesin.
  • SPP dapat dibuka lebih awal sebelum Tanggal Produksi untuk setiap mesinnya. Tanggal Produksi dapat diubah sepanjang tanggal/waktu masih didepan. Tidak dapat mengubah tanggal produksi yang telah lewat.
  • Qty produksi di SPP dapat diedit (ditambah atau dikurangi). Qty Produksi tidak mempengaruhui label barcode yang bisa diprint atau label produksi yang dapat discan keluar injection.
  • Tanggal Produksi hanya digunakan untuk mengurutkan SPP, tidak ada hubungan dengan kapan naik mould sebenarnya. Ini digunakan untuk urutan waktu penggunaan label saat scan keluar Injection. Mencegah label yang belum saatnya digunakan keluar dari injection.
  • Label Barcode dapat dibuat/diprint jika SPP telah dibuka PPC. Semakin awal SPP dibuka, semakin awal pula label dapat disiapkan.
  • Setiap SPP yang dibuat selalu mencatat material yang digunakan pada BOMnya. Untuk setiap perubahan material, lakukan perubahan BOM lebih dulu sebelum membuka SPPnya. Koordinasikan setiap pergantian Material dengan Engineering.
  • PPC harus berkoordinasi dengan petugas pembuat label sebelum menutup SPP, agar tidak kekurangan label sementara sisa produksi belum keluar dari Injection.


Surat Perintah Produksi.png


Surat Perintah Produksi dapat dibuat oleh PPIC (atau yang ditunjuk oleh PPIC) dengan :

1. Buka menu SPP dengan sidik jarinya yang terdaftar.

2. Pilih mesin Injection yang akan digunakan untuk memproduksi Mould tersebut.

  Pilihan mesin Injection muncul apabila telah didaftar Engineering.

3. Pilih Customer yang produknya akan diproduksi (Ini untuk memperkecil pencarian mould).

4. Pilih Mould yang akan digunakan (hanya Mould-mould dari customer yg ditentukan diatas yang bisa dipilih).

5. Pilih Item ID yang akan dikerjakan di Injection.

  * Jika barang langsung ready maka pilih Item ID yang FG.
  * Jika barang keluar belum ready dan ada proses printing/assy/painting maka pilih Item ID yang WIP.


6. Pilih Tooling ID Mould yang akan digunakan pada mesin Injection tersebut

  Tooling ID yang tampil hanya berdasarkan mould tersebut diatas.

7. Pilih Cavity yang akan diproduksi menggunakan mould tersebut.

  Cavity jangan dicentang jika cavity tersebut tidak digunakan produksi (cavity ditutup).

8. Ketik Tanggal Produksi sebgai tanggal mulai produksi Mould tersebut. Ini digunakan untuk urutan scan out injection.

9. Ketik jumlah target produksi mould tersebut.

  Jumlah target produksi ini belum menentukan jumlah Label yang bisa dicetak.

10. Tekan tombol Simpan. Untuk melihat/mengecek material yang digunakan dapat mengklik Lihat Request Material.

11. Ketik alasan naik mould tsb dan masukan Sidik jarinya yang terdaftar saat diminta.

11. Tekan tombol Print untuk mencetak SPP.

   Gunakan format SJ/Surat Jalan dan gunakan Fit to Page.

12. Distribusi dan tanda-tangani SPP pada setiap Divisi yang berhubungan dengan Produksi/Injection.

   Tanpa distribusi maka Teknisi & Proses Material tidak akan mengetahui adanya pergantian mould/pergantian material.




Validasi :

1. Mould dengan Tooling ID yang masih digunakan di satu mesin Injection tidak dapat digunakan kembali untuk SPP baru (di mesin yang sama atau mesin yang lain), sebelum SPP lama ditutup. Akan muncul pesan spt dibawah ini :


Validasi Tooling SPP.png


2. Pergantian material/warna dengan mould yang sama.

SPP dengan material/warna lama harus ditutup terlebih dulu sebelum membuka SPP dengan material/warna baru. SPP baru dibuka dengan menggunakan mould yang sama dengan sebelumnya tapi dengan Item ID yang berbeda (beda material/warna).

Pembukaan SPP utk material pengganti dapat dilakukan 4-5 jam untuk mengantisipasi pengovenan material, untuk itu sisa label dari SPP sebelumnya dipastikan harus tersedia untuk 4-5 jam hasil produksinya. Konsekuensi dari hal ini maka untuk label sisa tersebut karena ditutup lebih awal maka Leader akan sering dimintai Sidik jarinya (untuk mengecek antara label dan barangnya). Dalam hal ini tugas pengecekan selama peralihan material akan lebih terkontrol.


3. SPP tidak dapat dibuat untuk kode barang yang sudah discontinue (dinyatakan discontinue pada Item Master oleh Engineering).

4. List Mould pada SPP hanya ditampilkan berdasarkan Customernya (Pilih Customernya lebih dahulu sebelum memilih mouldnya).

5. Item ID pada SPP hanya ditampilkan yang menggunakan Mould dari Customer tersebut (sebelumnya telah didaftarkan mould atas item id tersebut oleh Engineering).

6. Tanggal produksi tidak dapat dibuat/direvisi mundur (ini untuk menghindari pembuatan SPP susulan).

7. Jumlah target produksi masih dapat diubah. Target produksi digunakan untuk menghitung kebutuhan label di menu print label.