Tanya Jawab

Dari Yasunli Enterprise Software
Revisi per 22 September 2014 11.25; Henki (bicara | kontrib)

Langsung ke: navigasi, cari

1. Mengapa Barcode Label Produksi tidak bisa dicopy atau diprint ganda? Apa Tujuannya?

Barcode Label Produksi dibuat unik setiap boxnya agar memudahkan melakukan identifikasi keberadaan atau berpindahnya box tersebut pada kurun waktu tertentu (kemampuan telusur).


2. Mengapa menggunakan Sidik Jari untuk bertransaksi ?

Sidik jari adalah salah satu cara identifikasi yang tidak bisa ditukarkan/dipinjamkan/diketahui antar satu orang dengan orang lainnya.


3. Mengapa tidak bisa scan barcode di penerimaan gudang ?

Tidak bisa scan barcode di gudang menandakan Label Barcode box ada yang belum pernah atau tidak tescan di Injection atau mengambil label baru dari mesin injection karena hilang. Untuk itu kembalikan box yang labelnya bermasalah ke Injection, untuk dikeluarkan pada penarikan packing berikutnya.


4. Apa akibatnya bila barang tidak bisa scan di gudang tetap dimasukan/diletakkan di Gudang?

Barang yang berlabel barcode tersebut akan tidak bisa scan keluar Gudang. Dan bila diteruskan sampai ke Loading maka tidak dapat dibuat Surat Jalan, boxnya tetap terecord ada keluar dari gate.


5. Mengapa tidak menggunakan Barcode Scanner Wifi yang lebih ringkas dan tidak membutuhkan kabel yang panjang.

Barcode Scanner Wifi tidak bisa digunakan karena kemungkinan Interferensi/gangguan yang tinggi dari listrik juga untuk menghindari hilang/lupa meletakan Barcode Scanner Wifi.


6. Mengapa harus scan keluar Injection dan kembali scan saat masuk Gudang?

Dilakukan scan keluar Injection dan masuk Gudang untuk menghindari tidak masuknya box langsung ke Gudang dari Injection. Sistem menghendaki semua barang yang keluar dari Injection seluruhnya masuk Gudang, jadi apabila ada box yang tidak masuk ke gudang maka hanya box selebihnya yang masuk gudang itulah menjadi hasil injection. Ini untuk ketertiban serah terima barang.


7. Mengapa menggunakan Printer Laser untuk mencetak Label Barcode Produksi?

Hasil cetak printer laser kebal terhadap cuaca (kelembaban) dan jenis kertas. Printer Inkjet mudah blobor dan menyulitkan pembacaan Barcode Scanner.


8. Dapatkah Printer Laser disetting menggunakan Econo Mode (Mode Irit) namun tetap terbaca barcode scanner?

Barcode scanner masih dapat membaca hasil cetakan barcode yang mengunakan mode irit. Namun tergantung jenis printer yang digunakan apakah ada mode seperti itu.


9. Apakah Label Barcode Produksi ini dapat dibaca oleh perusahaan lain?

Barcode Label Produksi dari Yasunli ini dapat dibaca oleh Barcode Scanner dari perusahaan lain, namun data hasil bacaan tidak akan berarti apapun bagi perusahaan lain. Hanya sekumpulan huruf dan angka sama seperti yang berada dibawah barcode label tersebut.


10. Mengapa ada Label Barcode Produksi tidak dapat dibaca Barcode scanner saat scan keluar Injection?

a. Kemungkinan besar Label Barcode Produksi tidak tercetak sepenuhnya tepi kiri atau kanannya.

b. Barcode label terkena stempel QC atau Coretan.

c. Plastik Pocket kotor/terkena spidol permanen pada posisi barcode.


11. Bagaimana menentukan apakah barcode label produksi telah discan keluar injection/masuk gudang/keluar gudang?

Barcode Label Produksi dapat diketahui apakah sudah pernah discan di Injection atau tempat lainnya dapat diketahui dari Menu Box Info. Scan barcode label produksi dan lihat Posisinya apakah berada pada divisi terkait.


12. Dapatkah satu plant melihat data YES plant lain (semisal Stock) ?

Satu plant dapat melihat data YES plant lain, berupa laporan stock, transaksi gudang, status quality (hold QC), hasil injection per periode dan SPP yang masih aktif (masih berproduksi).


13. Dapatkah PIC disatu plant mewakili transaksi plant lainnya ?

PIC satu plant tidak dapat mewakili transaksi plant lainnya, kecuali PIC tersebut terdaftar di beberapa plant.


14. Mengapa sisa produksi Injection tidak bisa discan jari oleh Packing (diminta Leader Produksi untuk Fingerscan)?

Label Barcode Produksi yang dikeluarkan dari Injection setelah SPP ditutup maka hanya Fingerscan Leader produksi yang dapat mengeluarkannya. Ini untuk menghindari dipakainya Label Barcode Produksi terus menerus, walau barang masih sama dan berproduksi di mesin yang sama. Kemampuan telusur jika terjadi masalah akan rendah.


15. Mengapa harus memilih Customer lalu Mould lalu Item ID (kode barang) pada saat pembuatan Surat Perintah Produksi?

Pilihan penginputan Item ID pada SPP dapat dilakukan dengan variasi sbb:

a. Item ID (langsung pilih Item ID).

b. Customer > Item ID (hanya Item ID dari Customer tertentu yang bisa dipilih/diinput).

c. Customer > Mould > Item ID (hanya Item ID dari Mould tertentu dari customer itu yang bisa dipilih/diinput).

Dari ketiga pemilihan penginputan yang terbaik adalah point c, karena pilihan penginputan menjadi semakin sedikit. Memperkecil kemungkinan kesalahan penginputan Item ID.


16. Dapatkah pengiriman/pengambilan hanya beberapa box dari satu pallet/satu label Package?

Pengambilan per box bisa dilakukan dengan menscan sejumlah box yang diambil.


17. Apakah bisa menggabungkan dua pallet (dua package) yang isi boxnya sedikit menjadi satu pallet (satu package)?

Penggabungan bisa dilakukan dengan menu Penggabungan Gudang menjadi satu label Package.


18. Apakah box yang isinya tidak penuh diperbolehkan keluar dari Injection ?

Karena gudang adalah tempat penyimpanan barang yang siap kirim, maka box yang isinya tidak penuh tidak boleh masuk ke Gudang karena akan berpotensi Less Quantity (Isi kurang dari pada yang dinyatakan pada label).


19. Bagaimana mengeluarkan box dari dua package (dua pallet) yang berbeda? dapatkah discan sekaligus?

Pengeluran dari dua package (dua pallet) tidak bisa sekaligus, harus dikeluarkan satu persatu per package. Untuk itu jika pengeluaran dari dua package yang berbeda maka harus disusun berdasarkan satu tumpukan (satu kolom) agar lebih teratur. Ini berguna jika suatu saat tidak jadi keluarkan maka bisa dikembalikan ke asal packagenya dengan mudah.