Pengguna:SaundraReddall

Dari Yasunli Enterprise Software
Revisi per 14 Juni 2024 23.04; AlbertaStiltner (bicara | kontrib)

(beda) ←Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya→ (beda)
Langsung ke: navigasi, cari


Posisi ini awam dilakukan lantaran disebut dapat memberikan kepuasan dan sensasi penetrasi maksimal. Namun, muncul anggapan bahwa gaya bercinta dari belakang ini dapat merusak vagina. Baca juga: Orgasme pada Wanita Tentukan Jenis Kelamin Bayi Laki-laki? Dikutip dari laman Dictionary, doggy style adalah gaya bercinta di mana wanita dalam posisi merangkak, sementara pria melakukan penetrasi dari belakang dengan posisi berlutut. Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin menjawab anggapan doggy style merusak vagina dalam akun Twitter-nya, @dokterdara. Dara menjelaskan, doggy style akan membuat penetrasi atau masuknya penis ke vagina menjadi sangat masuk ke dalam. Anggapan yang menyebut bahwa rahim berisiko terlalu terdorong dan membuat vagina kendor gangbang maupun robek, menurutnya tidaklah benar. Sebaliknya, posisi bercinta ini justru akan menyenangkan karena wanita merasa sangat terdorong saat penis sang suami masuk ke dalam vaginanya. Dia melanjutkan, vagina adalah bagian tubuh wanita yang sangat elastis. Oleh karena itu, bagian tubuh ini tidak akan gampang rusak. Namun begitu, pengecualian pada kasus-kasus tertentu, seperti pemaksaan hubungan seksual. Saat ada pemaksaan, kata Dara, kerusakan pada vagina bisa saja terjadi. Hal ini menurutnya tidak berlaku saat tak ada pemaksaan dalam hubungan seksual. Baik doggy style maupun gaya bercinta lain, tidak memiliki bahaya untuk vagina. Baca juga: Apa Itu Posisi Lotus? Posisi ini membuat fantasi pria semakin liar hingga merasa seperti raja di sebuah hutan belantara. Kendati begitu, gaya bercinta dengan pria beraksi dari belakang ini justru menggambarkan seseorang yang takut komitmen, intimasi, dan sama sekali tidak romantis. Posisi doggy style memang akan memuaskan dan membuat pasangan mendapatkan sensasi penetrasi maksimal. Namun, pasangan akan kehilangan hangatnya intimasi atau keintiman. Sebab, posisi ini berlangsung tanpa saling menatap satu sama lain atau berciuman mesra.