Pembuatan Surat Perintah Produksi
Surat Perintah Produksi dapat dibuat oleh PPIC (atau yang ditunjuk oleh PPIC) dengan :
1. Buka menu SPP dengan sidik jarinya yang terdaftar.
2. Pilih mesin Injection yang akan digunakan untuk memproduksi Mould tersebut.
Daftar mesin yang muncul tergantung pada pendaftaran mesin oleh Engineering.
3. Pilih Customer yang produknya akan diproduksi (Ini untuk memperkecil pencarian mould).
4. Pilih Mould yang akan digunakan (hanya Mould-mould dari customer yg ditentukan diatas yang bisa dipilih).
5. Pilih Item ID yang akan dikerjakan di Injection.
* Jika barang langsung ready maka pilih Item ID yang FG.
* Jika barang keluar belum ready dan ada proses printing/assy/painting maka pilih Item ID yang WIP.
* Item ID yang sudah discontinue di Item Master tidak akan muncul disini.
6. Pilih Tooling ID Mould yang akan digunakan pada mesin Injection tersebut
Tooling ID yang tampil hanya berdasarkan mould tersebut diatas.
7. Pilih Cavity yang akan diproduksi menggunakan mould tersebut.
Jangan dicentang jika ada cavity dalam mould tersebut tidak digunakan produksi.
8. Ketik Tanggal Produksi sebgai tanggal mulai produksi Mould tersebut. Ini digunakan untuk urutan scan out injection.
9. Ketik jumlah target produksi mould tersebut.
Jumlah target produksi ini saat ini belum menentukan jumlah Label yang bisa dicetak.
10. Tekan tombol Simpan. Untuk melihat/mengecek material yang digunakan dapat mengklik Lihat Request Material.
11. Ketik alasan naik mould tsb dan masukan Sidik jarinya yang terdaftar saat diminta.
11. Tekan tombol Print untuk mencetak SPP.
Gunakan format SJ/Surat Jalan dan gunakan Fit to Page.
12. Distribusi dan tanda-tangani SPP pada setiap Divisi yang berhubungan dengan Produksi/Injection.
Tanpa distribusi maka Teknisi & Proses Material tidak akan mengetahui adanya pergantian mould/pergantian material.
Validasi :
1. Mould dengan Tooling ID yang masih digunakan di satu mesin Injection tidak dapat digunakan kembali untuk SPP baru, sebelum SPP lama ditutup (Satu mould dengan tooling yang sama tidak mungkin berada pada dua mesin injection). Akan muncul pesan spt dibawah ini :
Untuk pergantian material produksi dengan mould yang sama maka SPP yang satu harus ditutup sebelum SPP yang lainnya dibuka (material pengganti). Pembukaan SPP utk material pengganti dapat dilakukan 4-5 jam untuk mengantisipasi pengovenan material, untuk itu sisa label dari SPP sebelumnya dipastikan harus tersedia untuk 4-5 jam hasil produksinya. Konsekuensi dari hal ini maka untuk label sisa tersebut karena ditutup lebih awal maka Leader akan sering dimintai Sidik jarinya (untuk mengecek antara label dan barangnya). Dalam hal ini tugas pengecekan selama peralihan material akan lebih terkontrol.
2. SPP tidak dapat dibuat untuk kode barang yang sudah discontinue (dinyatakan discontinue pada Item Master oleh Engineering).
3. List Mould pada SPP hanya ditampilkan berdasarkan Customernya (Pilih Customernya lebih dahulu sebelum memilih mouldnya).
4. Item ID pada SPP hanya ditampilkan yang menggunakan Mould dari Customer tersebut (sebelumnya telah didaftarkan mould atas item id tersebut oleh Engineering).
5. Material pada BOM akan dicatatkan setiap kali SPP dibuka, jadi pastikan setiap pergantian material untuk mengubah BOMnya terlebih dahulu sebelum membuka SPPnya.
6. Tanggal produksi tidak dapat dibuat/direvisi mundur (ini untuk menghindari pembuatan SPP susulan).
7. Jumlah target produksi masih dapat diubah. Target produksi digunakan untuk menghitung kebutuhan label di menu print label.
8. SPP dapat dibuat untuk beberapa hari kedepan (sesuai schedule naik mesin PPC), namun hanya SPP tertua dari tiap mesin yang dapat digunakan untuk scan keluar injection .
PERHATIAN !!!
1. KELALAIAN/KETERLAMBATAN MENUTUP SPP AKAN BERAKIBAT SISA LABEL DAPAT DISALAHGUNAKAN ATAU TERPAKAI UNTUK PRODUK LAIN. INI MENJADI TANGGUNG JAWAB PPIC.