Prasarana Yasunli Enterprise
Prasarana per plant yang dibutuhkan untuk berjalannya Yasunli Enterprise Software Part Inventory (As per Sep 2014):
1. Printer laser untuk mencetak Barcode Label Produksi (Labeling), kisaran Rp 2.699jt/unit (HP LaserJet Pro CP1025, Bhinneka.com 10 Sep 2014)
1 unit Xerox Phaser 3435 Rp. 6.5jt ------> Sudah ada di tiap plant P1, P2 dan P3
2. Printer inkjet Epson L100/L120/L200 untuk mencetak label Package di Gudang , kisaran harga Rp 1.1jt/unit
1 unit untuk penerimaan gudang = Rp 1.1jt
3. Label Produksi pracetak (Labeling) --> Sama dengan label yg digunakan sekarang, hanya berganti format (ada ruang untuk mencetak barcode).
4. Isi ulang Toner Catridge Printer Laser (Labeling).
3 unit Toner Catridge Printer Laser Xerox Phaser 3435 @ Rp 200.000 (isi ulang)
Satu Toner Rp 200rb untuk 2000 lembar A4 @ 8 label = Rp 12.5/label
5. PC Client lengkap dengan Keyboard, Monitor dan Mouse, minimum RAM 2GB (Engineering, PPC, Labeling, Injection, Gudang masuk, Gudang keluar dan Loading), kisaran Rp 3.2 jt/unit (i3).
12 unit PC Client = Rp 38.4jt------------------------> Menggunakan yg sudah ada.
6. Windows 7 OLP USD 120/unit (MOQ 5 unit dan berlangganan)
12 unit PC Client = Rp 16.56jt (kurs 1 USD = Rp 11.500) ---------> Menggunakan yg sudah ada di PC tiap Divisi.
7. SQL Server 2012 lisensi Rp 40jt per server ------> Sudah digunakan di P1, P2 dan P3 Cibitung Plant
8. Windows Server 2008 Rp 8jt per server -----------> Sudah digunakan di P1, P2 dan P3 Cibitung Plant
9. DXperience Rp 17.238.500 (USD 1499 x 11500 USD/Rp) ----> Saat ini masih pakai versi Trial, sepanjang tidak digunakan untuk commercial Software (penjualan software keluar)
10. Hub TP Link 8 port 1 unit Rp 260rb -------------> Bila posisi PC Client tidak ada hub terdekat yg kosong
11. Kabel UTP/LAN Cat 6 (1 roll @ 300 meter) Rp 1.525jt------> Bila posisi PC Client tidak ada hub terdekat yg kosong
TOTAL COST = Rp. 44.867.500/plant (tidak termasuk prasarana yang sudah ada, Hub UTP tambahan, Kabel UTP tambahan, Main Server dan DXperience License)
NB:
Jumlah ketersediaan prasarana disesuaikan dengan tingkat lalu lintas barang (transaksi keluar-masuk).