Tanya Jawab: Perbedaan revisi

Dari Yasunli Enterprise Software
Langsung ke: navigasi, cari
Baris 221: Baris 221:
 
A. Hasil OK perjam selama satu shift, dapat ditulis :
 
A. Hasil OK perjam selama satu shift, dapat ditulis :
  
- Berdasarkan hitungan bukan aktual, angka dimasukkan mengacu pada target.
+
- Berdasarkan hitungan, bukan aktual. Angka dimasukkan mengacu pada target.
  
- Kemungkinan terhitung dua kali saat pergantian shift.
+
- Kemungkinan terhitung dua kali saat pergantian shift, operator menghitung box pada pallet hasil shift sebelumnya yang belum ditarik ke luar Injection.
  
 
- Pada akhir shift (contoh shift 3) barang belum penuh satu box, dihitung sebagai hasil produksi shift 3. Tapi gudang akan masuk setelah penuh satu box  di shift berikutnya (shift 1 hari berikutnya). Maka selisih tampak hasil produksi tidak menambah stock gudang disaat yang bersamaan. Hal diatas terjadi juga pada peralihan tanggal jam 00:00.
 
- Pada akhir shift (contoh shift 3) barang belum penuh satu box, dihitung sebagai hasil produksi shift 3. Tapi gudang akan masuk setelah penuh satu box  di shift berikutnya (shift 1 hari berikutnya). Maka selisih tampak hasil produksi tidak menambah stock gudang disaat yang bersamaan. Hal diatas terjadi juga pada peralihan tanggal jam 00:00.
  
  
B. NG perjam selama satu shit, ditulis kadang dirapel (tidak diisi setiap jamnya).
+
B. NG perjam selama satu shift, ditulis kadang dirapel (tidak diisi setiap jamnya).
  
 
C. Detail masalah mould, mesin atau setting ulang. Penulisan waktu tidak akurat mengenai mulai terjadinya masalah dan berakhirnya repair/setting ulang.
 
C. Detail masalah mould, mesin atau setting ulang. Penulisan waktu tidak akurat mengenai mulai terjadinya masalah dan berakhirnya repair/setting ulang.

Revisi per 30 September 2014 02.04

1. Mengapa Barcode Label Produksi tidak bisa dicopy atau diprint ganda? Apa Tujuannya?

Barcode Label Produksi dibuat unik setiap boxnya agar memudahkan melakukan identifikasi keberadaan atau berpindahnya box tersebut pada kurun waktu tertentu (kemampuan telusur).


2. Mengapa menggunakan Sidik Jari untuk bertransaksi ?

Sidik jari adalah salah satu cara identifikasi yang tidak bisa ditukarkan/dipinjamkan/diketahui antar satu orang dengan orang lainnya.


3. Mengapa tidak bisa scan barcode di penerimaan gudang ?

Tidak bisa scan barcode di gudang menandakan Label Barcode box ada yang belum pernah atau tidak tescan di Injection atau seseorang mengganti label baru dari mesin injection karena hilang. Untuk itu kembalikan box yang labelnya bermasalah ke Injection, untuk dikeluarkan pada penarikan packing berikutnya.


4. Mengapa harus scan satu persatu box, bukan sekali scan untuk seluruh box dalam satu pallet?

Apabila sekali scan mewakili seluruh box yang ada dalam satu pallet dan box itu suatu saat terpisah dari kelompoknya, maka identifikasi dari mana box tersebut akan sulit diketahui (kemampuan telusur rendah).


5. Apa akibatnya bila barang tidak bisa scan di gudang tetap dimasukan/diletakkan di Gudang?

Barang yang berlabel barcode tersebut akan tidak bisa scan keluar Gudang. Dan bila diteruskan sampai ke Loading maka tidak dapat dibuat Surat Jalan, boxnya tetap terecord ada keluar dari gate.


6. Mengapa tidak menggunakan Barcode Scanner Wifi yang lebih ringkas dan tidak membutuhkan kabel yang panjang.

Barcode Scanner Wifi tidak bisa digunakan karena kemungkinan Interferensi/gangguan yang tinggi dari listrik juga untuk menghindari hilang/lupa meletakan Barcode Scanner Wifi.


7. Mengapa harus scan keluar Injection dan kembali scan saat masuk Gudang?

Dilakukan scan keluar Injection dan masuk Gudang untuk menghindari tidak masuknya box langsung ke Gudang dari Injection. Sistem menghendaki semua barang yang keluar dari Injection seluruhnya masuk Gudang, jadi apabila ada box yang tidak masuk ke gudang maka hanya box selebihnya yang masuk gudang itulah menjadi hasil injection. Ini untuk ketertiban serah terima barang.


8. Bagaimana jika Injection berhasil scan 20 box namun saat akan discan di Gudang 2 box label barcodenya hilang?

- Petugas Gudang mengembalikan 2 box tersebut ke Injection (karena tidak bisa discan di gudang, otomatis belum menjadi hasil injection).

- Petugas Packing & Label menempatkan box yang tidak ada labelnya tersebut ke mesin produksi yang bersangkutan, untuk diberi label dan dikirim pada penarikan berikutnya.


9. Mengapa menggunakan Printer Laser untuk mencetak Label Barcode Produksi?

Hasil cetak printer laser kebal terhadap cuaca (kelembaban) dan jenis kertas. Printer Inkjet mudah blobor dan menyulitkan pembacaan Barcode Scanner.


10. Dapatkah Printer Laser disetting menggunakan Econo Mode (Mode Irit) namun tetap terbaca barcode scanner?

Barcode scanner masih dapat membaca hasil cetakan barcode yang mengunakan mode irit. Namun tergantung jenis printer yang digunakan apakah ada mode seperti itu.


11. Apakah Label Barcode Produksi ini dapat dibaca oleh perusahaan lain?

Barcode Label Produksi dari Yasunli ini dapat dibaca oleh Barcode Scanner dari perusahaan lain, namun data hasil bacaan tidak akan berarti apapun bagi perusahaan lain. Hanya sekumpulan huruf dan angka sama seperti yang berada dibawah barcode label tersebut.


12. Mengapa ada Label Barcode Produksi tidak dapat dibaca Barcode scanner saat scan keluar Injection?

a. Barcode Produksi tidak tercetak sepenuhnya tepi kiri atau kanannya (terkena batas margin saat print).

b. Barcode label terkena stempel QC atau Coretan.

c. Plastik Pocket kotor/terkena spidol permanen (warna hitam atau biru) pada posisi barcode.

d. Plastik Pocket tertutup oleh Sticker.


13. Bagaimana menentukan posisi box melalui barcode labelnya?

Menu Box Info dapat digunakan untuk menentukan posisi/kepemilikan box tersebut dengan menscan barcode label tiap box. Adapun informasi yang muncul setelah barcode label produksi discan dapat dilihat di Identifikasi Box


14. Dapatkah satu plant melihat data YES plant lain (semisal Stock) ?

Satu plant dapat melihat data YES plant lain, berupa laporan stock, transaksi gudang, status quality (hold QC), hasil injection per periode dan SPP yang masih aktif (masih berproduksi).


15. Dapatkah PIC disatu plant mewakili transaksi plant lainnya ?

PIC satu plant tidak dapat mewakili transaksi plant lainnya, kecuali PIC tersebut terdaftar di beberapa plant.


16. Mengapa sisa produksi Injection tidak bisa discan jari oleh Packing (diminta Leader Produksi untuk Fingerscan)?

Jika ada box-box yang dikeluarkan dari Injection setelah SPP ditutup oleh PPIC, maka hanya Fingerscan Leader produksi yang dapat mengeluarkan box-box tersebut (sebagai saksi bahwa benar ada sisa produksi yang belum keluar). Hal ini untuk menghindari terpakainya Label Barcode Produksi terus menerus, walau barang masih sama dan berproduksi di mesin yang sama. Kemampuan telusur jika terjadi masalah akan rendah.


17. Mengapa harus memilih Customer lalu Mould lalu Item ID (kode barang) pada saat pembuatan Surat Perintah Produksi?

Pilihan penginputan Item ID pada SPP dapat dilakukan dengan variasi sbb:

a. Item ID (langsung pilih Item ID).

b. Customer > Item ID (hanya Item ID dari Customer tertentu yang bisa dipilih/diinput).

c. Customer > Mould > Item ID (hanya Item ID dari Mould tertentu dari customer itu yang bisa dipilih/diinput).

Dari ketiga pemilihan penginputan yang terbaik adalah point c, karena pilihan penginputan menjadi semakin sedikit. Memperkecil kemungkinan kesalahan penginputan Item ID.


18. Dapatkah pengiriman/pengambilan hanya beberapa box dari satu pallet/satu label Package?

Pengambilan per box bisa dilakukan dengan menscan sejumlah box yang diambil.


19. Apakah bisa menggabungkan dua pallet (dua package) yang isi boxnya sedikit menjadi satu pallet (satu package)?

Penggabungan bisa dilakukan dengan menu Penggabungan Gudang menjadi satu label Package yang baru hanya untuk Tooling ID yang sama. Bila box-box digabung secara fisik tapi tanpa melalui proses Penggabungan Gudang maka nanti saat akan keluar barang tersebut sistem akan meminta untuk dipisahkan.


20. Apakah box yang isinya tidak penuh diperbolehkan keluar dari Injection ?

Karena gudang adalah tempat penyimpanan barang yang siap kirim, maka box yang isinya tidak penuh tidak boleh masuk ke Gudang karena akan berpotensi Less Quantity (Isi kurang dari pada yang dinyatakan pada label).


21. Bagaimana mengeluarkan box dari dua package (dua pallet) yang berbeda? dapatkah discan sekaligus?

Pengeluaran dari dua package (dua pallet) tidak bisa sekaligus dilakukan, harus dikeluarkan satu persatu per package. Untuk itu jika pengeluaran dari dua package yang berbeda maka harus disusun berdasarkan satu tumpukan (satu kolom), agar lebih teratur saat scan. Ini berguna jika suatu saat tidak jadi dikeluarkan maka bisa dikembalikan ke asal packagenya dengan mudah.


22. Apakah dapat melakukan pengambilan pecahan box (contoh: isi SPQ ada 144 pcs diambil 10 pcs)?

Pengambilan pecahan box dapat dilakukan melalui Menu Pecahan dan melakukan print label barcode untuk 10 pcs tsb. Label lama (144 pcs) tidak dapat digunakan untuk scan pengeluaran Injection kemanapun. Dengan mengganti label maka pecahan box dapat dilakukan.


23. Mengapa hold harus dilakukan pada YES?

Hold dilakukan pada YES agar seluruh stock di gudang dapat terbaca status qualitynya secara realtime, digunakan untuk pengambilan keputusan PPIC untuk memproduksi kembali atau tidak. Demikian juga dengan melakukan Hold dan Release di YES sekaligus menjadikan laporan aktivitas QC itu sendiri, bahwa mereka telah melakukan upaya untuk menjaga Quality. Barang yang telah dihold tidak dapat keluar ke Delivery atau pembuataan Surat Jalan sebelum direlease.


24. Haruskah orang yang sama melakukan Hold dan melakukan Release ?

Tidak harus orang yang sama. Namun perlu ditekankan sebelum melakukan Release, orang tersebut memastikan barang telah lulus Quality menurut standard yang ada.


25. Mengapa penggabungan box hanya dapat dilakukan pada Tooling ID yang sama?

Pallet2 harus dipisahkan berdasarkan Tooling ID-nya agar saat ada masalah Quality dan customer hanya meminta pengiriman dari satu tooling ID saja maka akan lebih mudah pengambilannya. Tidak perlu melakukan pensortiran.


26. Mengapa perlu scan keluar Gudang dan scan kembali saat barang dikirim naik truk?

Transit Loading (atau disebut area preparation) digunakan planner untuk mempersiapkan barang dari rak/lokasi gudang sebelum naik ke truk). Harusnya barang yang telah keluar dari Gudang ke area Transit Loading tersebut tepat jumlah dengan kanban atau permintaan customernya. Namun kenyataanya masih banyak planner yang mengeluarkan barang melebihi jumlah yang dibutuhkan atau terjadinya penurunan permintaan customer, sehingga pada Transit Loading memiliki stock sendiri. Maka dengan mengetahui selisih scan keluar gudang dengan scan naik ke truk itulah stock di Transit Loading dapat diketahui. Itulah mengapa scan harus dilakukan saat keluar gudang dan saat naik ke truk.


27. Apakah scan naik ke truk di Transit Loading menghambat waktu pengiriman ?

Tidak, karena dengan scan naik ke Truk otomatis terbit Surat Jalan dan Dokumen BC, tidak perlu lagi diketik ulang dan menunggu satu dengan lainnya. Lamanya waktu scan akan "terbayar" oleh cepatnya pembuatan Surat Jalan dan BC yang dilakukan simultan (bersamaan).


28. Mengapa Barcode scanner berbunyi dan lampu menyala merah serta tidak ada data yang masuk?

Kemungkinan besar Power (daya) dari USB tidak memadai (pada PC lama atau kabel yang mempunyai Resistance/hambatan besar) untuk mengirim data dari Barcode Scanner ke PC. Beri USB hub dengan power tambahan minimal 2 Ampere DC.


29. Bagaimana YES mengatur Stock Opname?

Stock opname pada YES dapat dilakukan menggunakan Laptop/Netbook yang terhubung dengan WIFI, dengan mengecek jumlah box yang terdapat pada Label Package. Untuk itu sebelum dimulai stock opname, harus dipastikan seluruh pallet mempunyai Label Package. Jika hilang, print melalui cara Re-print Package.

A. Scan label package dan perhatikan apakah jumlah Box beda dengan aktual.

B. Jika stock aktual lebih kecil, catat nomor Packagenya dan catat jumlah box yang tidak ada.

C. Jika stock aktual lebih besar, gunakan Identifikasi Box dan cek satu-persatu mana box yg bukan kelompok Label Package dalam pallet ini. Saat ditemukan beda, pisahkan box tersebut dan catat nomor Package milik dari box yang beda tersebut. Yang nanti akan dicroscek dengan point B. Pindahkan box yang tidak pada tempatnya itu ke tempat asalnya.


30. Bagaimana jika Label Barcode Produksi hilang di suatu divisi (non Injection)?

Label Barcode Produksi dapat diprint-ulang dengan Re-print Label Barcode Produksi sepanjang masih ada kelompok packagenya dalam divisi tersebut. Untuk itu pengambilan barang dari Gudang sebaiknya jangan lebih dari satu pallet/package per itemnya, agar saat terjadi kehilangan label dapat ditelurusi dan diprint-ulang. Jika ingin mengerjakan lebih dari satu pallet, pastikan jangan berdekatan hingga tidak bercampur box dari kedua pallet tersebut.


31. Dapatkah Engineering mengambil hanya beberapa pcs sample barang dari Gudang untuk customer dari satu box (contoh : 5 dari 72 pcs)?

Engineering dapat mengambil 5 pcs dari 72 pcs dengan melakukan permintaan ke Gudang dan melakukan pengeluaran gudang ke divisi Engineering. Sisa barang 67 pcs menjadi milik Engineering (sebaiknya diletakan di Engineering) dan tidak bisa dikeluarkan ke Delivery.


32. Dapatkah Engineering mengambil sample barang dari Injection (saat berproduksi)?

Engineering dapat mengambil sample barang dari Injection dengan melakukan scan barcode label produksi barang tersebut dan menandai flag ES saat pengeluaran Injection. Dengan demikian maka label produksi tersebut tidak akan dapat dikeluarkan langsung ke Delivery tanpa Fingerscan Engineering di Pemasukan Gudang dan Pengeluaran Gudang.


33. Apakah tujuan YES di Delivery? Mengapa Check Sheet Delivery tidak digunakan lagi?

A. YES akan mempersingkat waktu pembuatan Surat Jalan dan Dokumen BC2.7/BC4.1 sehingga mencegah penumpukan truk akibat menunggu pembuatan Surat Jalan dan Dokumen BC yang mengakibatkan sulitnya Manuver truk keluar/masuk area Loading.

B. YES akan mencegah kesalahan identifikasi barang dan jumlah barang yang naik ke truk, juga untuk mengetahui adanya prosedur pengiriman/pengeluaran barang yang tidak dijalankan didepannya/sebelumnya.


34. Bagaimana jika Fingerscan tidak dapat digunakan untuk masuk (Log in) walaupun sudah terdaftar?

- Kemungkinan sidik jari rusak atau berubah. Untuk itu daftarkan ulang sidik jari. Gunakan sidik jari ADM/member lainnya yang sudah terdaftar untuk sementara waktu.

- Kemungkinan jari basah atau kotor. Untuk itu bersihkan jari-jari yang terdaftar.

- Fingerscan USB tertarik/tercabut dan dipasang tanpa menutup terlebih dahulu programnya. Untuk itu tutup programnya, cabut USB Fingerscan dari PC dan pasang kembali lalu buka programnya.


35. Saat scan di pengeluaran Gudang mengapa harus scan per kelompok asal pallet (asal Package)?

Scan dilakukan per kelompok asal pallet agar member Gudang tertib dalam pengambilan barang dari beberapa lokasi pallet (asal Pallet). Jika pada suatu saat dibatalkan pengambilannya maka dengan mudah pengembalian ke lokasi pallet/asal pallet/kelompok packagenya.


36. Saat scan di Loading apakah harus sesuai kelompok palletnya (seperti saat keluar Gudang)?

Tidak diperlukan scan sesuai kelompok palletnya saat scan di Loading, langsung scan seluruhnya dalam satu pallet.


37. Mengapa hasil Injection tidak diambil dari Checklist Produksi (yang ditulis Operator Injection di tiap mesin)?

Pada Checklist Produksi terdapat kekurangan pada:


A. Hasil OK perjam selama satu shift, dapat ditulis :

- Berdasarkan hitungan, bukan aktual. Angka dimasukkan mengacu pada target.

- Kemungkinan terhitung dua kali saat pergantian shift, operator menghitung box pada pallet hasil shift sebelumnya yang belum ditarik ke luar Injection.

- Pada akhir shift (contoh shift 3) barang belum penuh satu box, dihitung sebagai hasil produksi shift 3. Tapi gudang akan masuk setelah penuh satu box di shift berikutnya (shift 1 hari berikutnya). Maka selisih tampak hasil produksi tidak menambah stock gudang disaat yang bersamaan. Hal diatas terjadi juga pada peralihan tanggal jam 00:00.


B. NG perjam selama satu shift, ditulis kadang dirapel (tidak diisi setiap jamnya).

C. Detail masalah mould, mesin atau setting ulang. Penulisan waktu tidak akurat mengenai mulai terjadinya masalah dan berakhirnya repair/setting ulang.


38. Dapatkah barang yang sudah scan keluar gudang dimasuki kembali ke Gudang? Bagaimana caranya?

Barang yang telah scan keluar Gudang dapat dimasukkan kembali ke Gudang melalui scan lewat menu Balikan 2nd Proses. Sistem akan mengenali dari mana box tersebut berasal sehingga tidak perlu ada pemilihan asal barang tersebut oleh siapapun. Scan masuk kembali ke Gudang tidak dibatasi dari mana asal packagenya (palletnya) karena akan terbit Label Package baru.