Block Diagram: Perbedaan revisi

Dari Yasunli Enterprise Software
Langsung ke: navigasi, cari
Baris 2: Baris 2:
  
  
1. Gudang material dan Proses Material tidak dipisahkan secara transaksi material, masterbatch dsbnya sehingga tidak diperlukan transaksi apapun keluar/masuk gudang material ke proses material. Dengan demikian stock opname dilakukan dikedua tempat secara bersamaan.
+
1. Scan Barcode Label Produksi dilakukan per box dengan tujuan agar menghitung jumlah box.
  
2. Label Barcode Produksi dikontrol secara jumlah dan waktu berdasarkan SPP. Jika SPP sudah selesai/close (turun mould) maka sisa Label Barcode Produksi sudah tidak dapat digunakan untuk pengeluaran hasil produksi kecuali atas override dari Leader Injection (tanggungjawab Leader Produksi).
+
2. Hanya Barcode Label Produksi yang telah dilakukan scan keluar Injection dapat diterima/discan masuk Gudang.
  
3. Label Barcode Material menganut sistem Barcode Ulang, sehingga tidak diperlukan penggunaan label barcode material yang baru.  
+
3. Hanya Barcode Label Produksi yang telah discan masuk Gudang yang dapat discan keluar Gudang.
  
4. Tiap divisi/seksi yang mengambil barang ke Gudang dinyatakan berhutang terhadap Gudang. Tiap Divisi wajib untuk menyelesaikan hutang terhadap gudang sebagai bentuk "kerja" dari Divisi/Seksi tersebut.
+
4. Hanya Barcode Label Produksi yang telah discan keluar Gudang ke Delivery yang dapat discan keluar Loading (Untuk pembuatan Surat Jalan dan Dokumen BC).
  
5. Scan barcode dilakukan per box dengan tujuan agar menghitung jumlah box.
+
 
 +
----
 +
 
 +
 
 +
1. Gudang material dan Proses Material tidak dipisahkan secara transaksi, sehingga tidak diperlukan transaksi tertulis apapun keluar/masuk gudang material ke proses material. Stock opname dilakukan dikedua tempat secara bersamaan.
 +
 
 +
2. Label Barcode Produksi dikontrol secara jumlah dan waktu berdasarkan Surat Perintah Produksi (SPP). Jika SPP sudah selesai/close (turun mould) maka sisa Label Barcode Produksi sudah tidak dapat digunakan untuk pengeluaran hasil produksi kecuali atas override dari Leader Injection (tanggungjawab Leader Produksi).
 +
 
 +
3. Label Barcode Material mengunakan sistem Barcode Ulang untuk identifikasi material gilingan, sehingga tidak diperlukan penggunaan Label Barcode baru tiap sak gilingan. Label Barcode baru digunakan pertama kali saat penerimaan material original dari supplier atau plant lain.
 +
 
 +
4. Tiap divisi/seksi yang mengambil barang ke Gudang dinyatakan berhutang terhadap Gudang. Tiap Divisi wajib untuk menyelesaikan hutang terhadap gudang sebagai bentuk "kerja" dari Divisi/Seksi tersebut.

Revisi per 19 September 2014 09.55

Block Diagram.png


1. Scan Barcode Label Produksi dilakukan per box dengan tujuan agar menghitung jumlah box.

2. Hanya Barcode Label Produksi yang telah dilakukan scan keluar Injection dapat diterima/discan masuk Gudang.

3. Hanya Barcode Label Produksi yang telah discan masuk Gudang yang dapat discan keluar Gudang.

4. Hanya Barcode Label Produksi yang telah discan keluar Gudang ke Delivery yang dapat discan keluar Loading (Untuk pembuatan Surat Jalan dan Dokumen BC).




1. Gudang material dan Proses Material tidak dipisahkan secara transaksi, sehingga tidak diperlukan transaksi tertulis apapun keluar/masuk gudang material ke proses material. Stock opname dilakukan dikedua tempat secara bersamaan.

2. Label Barcode Produksi dikontrol secara jumlah dan waktu berdasarkan Surat Perintah Produksi (SPP). Jika SPP sudah selesai/close (turun mould) maka sisa Label Barcode Produksi sudah tidak dapat digunakan untuk pengeluaran hasil produksi kecuali atas override dari Leader Injection (tanggungjawab Leader Produksi).

3. Label Barcode Material mengunakan sistem Barcode Ulang untuk identifikasi material gilingan, sehingga tidak diperlukan penggunaan Label Barcode baru tiap sak gilingan. Label Barcode baru digunakan pertama kali saat penerimaan material original dari supplier atau plant lain.

4. Tiap divisi/seksi yang mengambil barang ke Gudang dinyatakan berhutang terhadap Gudang. Tiap Divisi wajib untuk menyelesaikan hutang terhadap gudang sebagai bentuk "kerja" dari Divisi/Seksi tersebut.